MGMP Media Belajar Bersama
BORONG-DENORE.ID—Lantai dua Kantor Koperasi Abdi Manggarai Timur jadi saksi, ketika guru mata pelajaran Bahasa Ingris tingkat SLTP se-Kabupaten Manggarai Timur duduk bersama, Selasa (24/1/2023). Ada selaksa harap. Ada bela rasa. Ada uluran energi saling tukar menyahut.
Betapa tidak, kegiatan yang difasilitasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Manggarai Timur dalam rangka Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). MGMP bukan perkara baru. Bukan sekadar media jumpa untuk bernostalgia, tetapi pada ruang itulah para guru bersua semangat. Memantik energi untuk saling melengkapi, saling menguatkan serta membangkit semangat untuk memaksimalkan pendekatan pembelajaran.
Apalagi Kurikulum Merdeka Belajar menekankan titik sasar siswa-siswinya. Di sana siswa-siswi diberi ruang lebih leluasa. Agar potensi yang selama ini tertidur pulas bisa diberdayakan. Agar siswa-siswi menemukan kapasitas diri dan mengaktualkan kapasitas yang ada yang kemudian menjadi modal untuk hidup dan kehidupannya.
Namun Merdeka Belajar bukan hanya domainnya siswa saja tetapi termasuk para guru yaitu, merdeka mengajarnya. Sebab alat ukur keberhasilan Merdeka Belajar itu tetap menjadi otoritas guru. Bukan bermaksud mengebiri energi positif pada peserta didik, tetapi agar siswa-siswi berkiblat dalam minat bakat dengan karakter mumpuni.
Karena itu Dinas PPO Matim merasa perlu membuka ruang bagi para guru untuk saling melengkapi. Saling meneguhkan dan saling belajar demi mengisi kisi-kisi metode pembelajaran yang masih longgar.
Kegiatan yang berlangsung dalam nuansa ilmiah itu menghadirkan dua nara sumber berkelas. Dr. Silvester Syukur dan Prof. Dr. Suransih. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi Wakil Bupati Manggarai Timur, Sipri Habur, S.Sos didampingi Kadis PPO, Basilius Teto dan Sekretaris Dinas PPO Matim, Vinsen Tala.
Dalam arahannya, Wabup Habur, menegaskan Manggarai Timur sebagai kabupaten literasi mengafirmasi tanggung jawab moral menghidupkan kegiatan literasi dan numerasi. Literasi bukan sebatas wacana, tetapi guru mengambil peran penting agar ethos membaca dan menulis menjadi aktualisasi dalam berliterasi di sekolah-sekolah. Sangat disayangkan, tegasnya, jika literasi hanya kegiatan intelektual para siswa-siswi.
Karena itu guru harus terlibat dalam kegiatan konkret. Bersyukur, jelas Habur, berbagai kegiatan literasi di sekolah sudah terasa. Out put produk siswa terlihat baik melalui majalah dinding maupun majalah sekolah atau bulletin. Inilah karya karsa literasi yang sedang dikembanghangatkan sekolah-sekolah yang dimotori Dinas PPO Manggarai Timur.
Sangat diharapkan, pinta Habur, kegiatan MGMP hari ini mesti berguna bagi para guru untuk menghidupkan dinamika pembelajaran berbasis Merdeka Belajar itu. “Saya harap kegiatan ini memberi dampak positif. Ke depan kita agendakan untuk berkunjung ke sekolah-sekolah melihat out put dari kegiatan ini,” katanya.
Selanjutnya, Viktor Ling, selaku moderator mengantar peserta untuk mencermati beberapa gagasan penting dari nara sumber. Prof Dr. Sunarsih menggambarkan grand design penelitian tindakan kelas. Penelitian bertujuan mengukur kapasitas peserta belajar dalam memahami teks, isi teks dan memproduksi teks.
Sedangkan Dr. Silvester Syukur lebih menekankan bagaimana menghasilkan tulisan yang baik dan memenuhi standar ketentuan. Tulisan bermutu, terangnya, membutuhkan spirit dalam diri bagaimana mengatur alur dan irana tulisannya. Apalagi produk tulisan berdasarkan penelitian membutuhkan analisa dan jangkauan pemahaman yang memadai. (denore.id)
