Anak Manggarai Timur Hebat

Foto Bersama-Tim Juri Lomba Turut foto bersama Kepala Bidang Pendidikan Menengah PPO Matim, Vinsen Tala dan tenaga ahli Kurikulum Merdeka Belajar PPO Mati, Bapak Gusti. Foto/Istimewa

Oleh Kanis Lina Bana*

Itulah kesan yang menjalar kuat, ketika ada bersama peserta lomba Expo Pendidikan Manggarai Timur Tahun 2022, pada Selasa (17/5/2022) dan Rabu (18/5/2022). Kegiatan bermartabat ini diprakarsai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (PPO) Matim dalam rangka Hari Ulang Tahun Pendidikan Nasional dan Kebangkitan Nasional tingkat Kabupaten Manggarai Timur.

Ada beberapa mata lomba. Yaitu, lomba tutur cerita rakyat, pidato Bahasa Indonesia, pidato  Bahasa Inggris dan vokal grup. Berpanjikan Serentak Bergerak Wujudkan Profil Pelajar Pancasila, para peserta tampil percaya diri. Lugas, tanpa beban, bebas, dan meyakinkan. Sebab apa yang mereka pentaskan itu berasal dari kemerdekaannya. Perwujudan merdeka belajar profil Pancasila.

Dalam napas itulah, sungguh terasa energi yang dihadirkan.Ada tukar pengalaman. Ada ajang kompetisi, tetapi nuansanya sama, merdeka belajar dari, oleh, dan untuk siswa. Karena itu, penampilan peserta di atas panggung penuh penghayatan seraya menghadirkan kekuatan merdeka belajar itu.

Atas semuanya itu, selaksa apresiasi layak bagi Dinas PPO Matim bersama jajarannya. Sebab mereka  berhasil menganyam iklim merdeka belajar dan belajar merdeka. Meracik kegiatan yang memberi ruang leluasa kepada peserta untuk menghadirkan diri dan potensi apa adanya.

Dan citarasa berjumpa di pelataran berkelas, IKM Rana Tonjong Manggarai Timur mengalirkan  nuansa dan bait bait positip. Bahwa media jumpa dirayapentaskan di IKM Rana Tonjong itu tidak sebatas kompetisi semata, tetapi lebih dari itu sebentuk  aktualisasi potensi yang selama ini tertidur pulas dan dilupakan.

Meski semuanya itu bukan sengaja atau niat terselubung mengubur dalam dalam semua bejana yang kita miliki peserta didik. Tetapi benturan kurikulum yang berubah rupa seperti “bunglon”. Melompat lompat seturut salera empunya kuasa di pusat sana. Kurikulum yang satu  satu belum tuntas muncul kurikulum baru.

Akibatnya, implemnetasi di tingkat kelas belajar mengajar mengalami beragam persoalan.  Sekolah seperti jadi lahan uji coba para penemu dan perumus kurikulum itu.Tetapi kini, kurikulum merdeka belajar, memberi ruang seluas-luasnya bagi peserta didik. Peserta menemukan potensi dan bakatnya dalam bingkai profil Pancasila.

Merdeka belajar, meski bukan baru, tetapi telah mengantar peserta didik kembali pulang membungunkan, menyadarkan, menghidupkan,dan menyatakan potensi dan kearifan budi yang selama ini tertidur pulas itu. Menyegar-rawatkan kekayaan mutiara mutiara yang dimiliki. Peserta lomba telah nyatakan itu. Bahwa mereka hebat. Mereka bisa. Karena semuanya dari dan untuk mereka.

                                                             ***

Lomba lomba yang dihadirkan Dinas PPO Matim, bukan satu satunya takaran tepat untuk mengetahui  sejauhmana merdeka belajar diterjemahkan peserta pelajar dan pengampuh mata pelajaran. Tetapi lebih dari itu Dinas PPO Matim hendak mencirikan spiritulitas merdeka belajar itu.

Agar peserta belajar dan pengampuh pelajaran di sekolah bisa menentukan grafis pembelajaran siswanya. Agar ke dalam diri siswa diberdayakan. Agar siswa sanggup menyingkap sekat dan menghadirkan kediriannya dalam seluruh potensi yang dimiliki. Dan itu telah dinyatakan ketika dua hari berturut-turut siswa-siswa “aploadkan” ke publik lewat panggung kreasi PPO Manggarai Timur.

Tim Juri dari F-TBM Matim, Ino Sengkang, Kanis Lina Bana, dan Kristian Emanuel Anggur, saat memberi penilaian lomba tutur. Foto/Istimewa

Kadis PPO, Baslius Teto, Sekretaris PPO, Rofinus Hibur Hijau, dua Kabid tenaga kuda, Vinsen Tala dan Bruno Ismail.  Staf energik produk luar negeri, Gusti dan Ito Ling dan didukung sirkulasi peran tugas semua staf PPO Matim menjadikan nuansa kegiatan Expo Pendidikan Manggarai Timur Tahun 2022 sungguh berkelas, dan bermartabat. Bukan hanya gebyar hangatnya dan luapan emosi menerabas harum, tetapi semua merasakan dan merayakan kekayaan merdeka belajar itu sendiri.

Sebab jalan tengah membuka ruang merdeka belajar dinyatakan dan bagaimana seharunya siswa mengekpresikan cara tepat merdeka belajar itu. Agar peserta belajar   menumbuhkan semangat, cemeti menghadirkan  potensi secara sadar, baik, dan berguna.

Bahwa ruang lomba sebatas mengisi cela-cela yang masih longgar. Dinding dinding paham yang masih renggang. Agar ke depannya di “kubangan” pembelajaran merdeka belajar, ada mause kecil yang bisa kita sisip perhatikan.

Karena merdeka belajar mesti sampai pada keadaban yang sesungguhnya. Siswa sanggup meresap ke dalam diri, lalu menyingkap-nyatakan kekayaan dan kemampuannya.

Merdeka belajar menjadikan siswa tahu diri, kenal diri akan kapasitas dan potensinya yang kemudian mereka nyatakan. Dan lebih dari itu mereka sanggup mencitarasakan  siswa berpengetahuan untuk masa depannya. Karena itu Bupati Manggarai Timur, Ande Agas, SH.MHum, menyatakan yang dicari dalam perlombaan bukan pemenangnya. Sebab semua peserta adalah pemenangnya.

                                                ***

Sebagai salah satu anggota Tim Juri, saya mengagumi kecakapan dan kemampuan peserta. Mereka hebat hebat. Mereka pandai. Mereka mampu.  Lomba Tutur, misalnya, para peserta tampil prima, penuh penghayatan, dan mampu menginternasilisasi alur cerita dalam emosinya. Sehingga gaya tutur, ekspresi, dan gesturnya sungguh menghanyutkan  audience. Mereka hebat hebat. Berkararkter menuturkan cerita, intonasi setiap pelaku antagonis dan protagonis penuh penghayatan. Makna pesan ceritanya dinyatakan dengan bernas.

Semoga yang indah, berkarkter yang sudah diperlihatkan  siswa-siswi peserta  belajar mereka tidak dinodai akibatnya lalainya penangung jawab pendidikan menyediakan medianya.Media lomba hendaknya menjadi alur ekspresi nyata atas kapasitas siswa siswi. Dengan demikian media itu hendaknya didesain teratur dan terstruktur sehingga media itu selalu ada setiap tahun KBM belajar.

Tidak kaget dan sesaat. Jika demikian, maka api hangat yang telah dilecutkan di pelataran IKM hanya sebatas rangsangan awal lalu redup dan  padam. Lunglai, terkapar dan terkubur lagi. Karena itu hendaknya kegiatan serupa berkesinambungan. Agar hangatnya profil pelajar Pancasila terus bernyala yang kemudian menerangi dinding rasa dan akal kesadaran peseserta belajar.

Dan itu domainnya PPO Matim. Proficiat PPO Matim. Sukses Expose Pendidikan Tahun 2022. Jayalah selalu peserta didik merdeka belajar. Singkirkan virus virus menghambatkan. Tanggalkan penyakit “masalahnya”. Teruslah membaca dan menulis. Semua bisa karena biasa. Kalian hebat. Anak Manggarai Timur hebat. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!