BORONG, DENORE.ID– Pelajaran matematika, menarik atau membosankan? Gampang atau sulit? Macam-macam jawaban akan kita peroleh. Sebagian kecil menyatakan pelajaran matematika itu gampang dan menarik. Tetapi sebagian besar akan menjawab sulit. Bahkan mata pelajaran yang satu ini bikin siswa-siswi ketar-ketir. Malas datang sekolah. Belum lagi berhadapan dengan guru pengampuhnya, galak. Melihat wajah sang guru saja sudah sulit. Apalagi pelajaran matematika yang diampuhnya. Maka pelajaran matematika jadi buah simalakama. Sebab selama sekolah, pelajaran itu tidak mungkin ditiadakan. Malah pelajaran wajib.
Maka suka atau tidak suka harus dijalankan. Ikuti saja pelajaran itu, terlepas mengerti atau tidak. Maka tidak heran juga bolos dari sekolah kadang jadi pilihan. Jika terpaksa bertahan di kelas, label bodoh jadi alamat kemarahan sang guru. Dan pelajaran yang diikuti hanya karena takut guru. Sehingga nilai rapornya, tergantung kemurahan hati sang guru. Sekadar luput her tidak apa-apa. Yang penting bisa bebas dari pelajaran tersebut.
Padahal pelajaran matematika itu penting. Induk dari segala ilmu. Menguasai matematika dengan sendirinya mudah belajar ilmu-ilmu lainnya. Karena pentingnya pembelajaran numerasi sekaligus mendapat asupan dan kiat baru belajar matematika itulah jadi alasan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Manggarai Timur yang dimotori Vinsen Tala dan Gusti Rahmanto itu menghadirkan ahli matematika, Dr. Herman Syafri, M.Pd, Senin (12/12/2022).
Kegiatan bertajuk evaluasi dan penguatan numerasi untuk membangun numerasi sekolah itu bekerja sama dengan CV. Berlian Mitra Sarana. Kerja sama tersebut sebagai salah satu prasyarat kegiatan merdeka belajar. Dalam kegiatan itu menghadirkan kepala sekolah tingkat SLTP, dan sejumlah utusan guru matetika dan guru penggerak. Kegiatan yang berlangsung di Aula Koperasi Hanura Borong tersebut dibuka Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, S.H.M.Hum.
Dalam sambutan Bupati Ande mengakui bagaimana tingkat kesulitan pembelajaran matematika yang dialami peserta didik. Karena itu diharapkan masukan dari nara sumber harus diperhatikan secara cermat yang kemudian berdampak pada pembelajaran matematika di sekolah masing-masing.

Menurut Dr. Herman Syafri, belajar matetika sebenarnya tidak sulit. Bahkan pelajaran tersebut sangat mudah dan menarik. Yang menjadi sulit karena peserta didik disesaki dengan rumus-rumus tanpa diarahkan penyelesaiann yang menggembirakan.
Karena itu pelajaran matematika harus menyenangkan. Ada tiga metode yang digunakan dalam pembelajaran matematika. Yaitu metode bermain, metode bicara, dan game. Sebab numerasi tidak sekadar berhitung, tetapi mengajak peserta didik berpikir. Mereka harus jadi kalkulatornya.
Selanjutnya Dr Herman malatih pembelajaran matematika dengan metode permainan. Ini merupakan salah satu pintu masuk bagi guru untuk berkreasi dalam pembelajaran matematika selanjutnya.
Pada bagian lain, Dr. Herman memberi antensi kepada Bupati Manggarai Timur, Ande Agas, SH.M.Hum. Sebab kehadiran seorang pimpinan wilayah dalam kegiatan teknis seperti ini baru dialaminya di Manggarai Timur. Hal ini membuktikan keseriusan pimpinan wilayah dalam mendongkrak keberhasilan suatu kegiatan. “Jujur saya sudah keliling di daerah-daerah jadi nara sumber kegiatan seperti ini. Baru kali ini saya lihat bupati sendiri datang dan membuka kegiatan,” pujinya.
- Sinyal dan Penerangan Listrik jadi Kendala
Pada bagian lain kegiatan ini diisi evaluasi pelaksanaan UNBK di sekolah-sekolah. Beberapa kepala sekolah mengakui keberlangsungan UNBK berjalan baik. Kecuali wilayah Elar Selatan, mengaku cukup sulit kegiatan UNBK. Sebab pelaksanaan kegiatan berbasis komputer, semenetara sinyal hp dan listrik tidak ada.
Karena itu diharapan pemerintah daerah melalui dinas terkait dapat mencukupi dua kebutuhan tersebut. Hanya dengan itu pelaksanaan UNBK dapat berjalan normal. Jika tidak maka UNBK di wilayah-wilayah terpencil tidak bisa berharap banyak.
Untuk diketahui Pada Selasa (13/12/2022) kegiatan yang sama berlangsung bagi kepala sekolah tingkat SD dan sejumlah guru matematika.
