BORONG, DENORE.ID—Bukan banyaknya, tapi ketulusan memberi. Menyatakan butir kasih dari hati yang selalu tergerak. Kepekaan budi dan ketukan nubari terdalam dan terolah. Ekspresi cinta ikhlas tak berhingga. Dengannya memberi dari kekurangan menjadi tanda bela rasa tak terbatas.
Itulah amanah yang selalu dihayati anggota FORKOMA Matim, ketika mendengar kisah atau membaca kabar tentang pahit getir yang dialami keluarga. Terhadapnya selalu bertukar harap, merajut kasih dan mengulur harapan agar kasih menjadi butir amal pengabdian. Pahatan kasih itu selalu terjahit apik dalam belanga kasih sejak FORKOMA Matim terbentuk.
Tino Rani, selaku nakhoda utama selalu menawarkan rasa, maka kasih bersahaja teranyam dalam semangat yang sama. Sehingga telapak tangan selalu tergerak lalu terulur hunjuk dengan tulus.
Senin (22/5/2023) hari menjelang petang. Rombongan FORKOMA Matim yang terdiri dari ketua, Tino Rani, anggota Adi, Ergo Gorman, Yohan Calas, Adi Ama sekeluarga, Pa Bona Ngendong dan Kanis Lina Bana mendaratkan langkah di pelataran kampung Nangarawa, Desa Bhamo, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur. Tujuannya menghantar bantuan untuk satu keluarga korban kebakaran rumah di lokasi wisata itu. Bantuan yang diberikan berupa uang tunai Rp 1.550.000, beras 50 kg, dua dos pakaian layak pakai orang dewasa dan anak-anak. Satu dos sabun dan rinso, satu dos pasta gigi dan sampo serta satu dos mie instan.
Saat tiba di lokasi, ketika kendaraan yang kami tumpangi menepih, segerombolan keluarga korban langsung merapat seraya menyapa rombongan FORKOMA. Senyum mereka datar, sebab duka yang dialami Bapak Rober bersama istri dan dua anaknya menjadi duka mereka juga. Meski demikian, sapaan akrab telah merapatkan jarak. Kami membaur bersama keluarga, lalu menuju TKP.
Kondisi bangunan rumah rata tanah. Hanya ptongan genting yang masih tersisa, tapi tak layak digunakan lagi. Demikian beberapa alat elektronik hangus tertinggal kabel yang menghitam. Tak ada barang yang bisa diselamatkan. Jago merah melayap semua dengan rakus dan ganasnya. Yang tertinggal hanya pakaian di badan.
Korban, Bapak Robert Sibar tak kuasa menutup luka di wajahnya. Garis-garis sedih membekas erat. Demikian sang istri, Maria Min Milo yang lagi mengandung buah hati ketiga mereka. Pandangan hampa dengan tarikan napas yang agak sesak. Pakian mereka lusuh. Potret polos dua orang buah hati Bapak Robert turut menambah duka.
Selain perlengkapan keluarga dan uang tunai milik Bapak Robert lenyap dilahap jago merah, alat makan pinjaman tetangga juga turut jadi korban. Sebab sebelum kejadian naas itu mereka pinjam perabot tetangga untuk kebutuhan doa giliran bersama malam harinya. Namun jam 16.00 Wita semuanya ludes, termasuk Patung Bunda Maria. Taksasi kerugian yang diderita keluarga sederhana ini mencapai puluhan juta rupiah.
Tak lama berselang, mewakili Ketua FORKOMA Matim, Kanis Lina Bana, menyatakan bela rasa mendalam atas peristiwa getir itu. Lalu menyerahkan uang tunai kepada tetua Nangarawa, Alo Sarong. Seterusnya Alo Sarong menyerahkan kepada Robert. Selanjutnya disaksikan warga sekitar semua material bantuan diserahkan anggota rombongan FORKOMA Matim.
Terhadap bantuan tersebut, mewakili keluarga korban, Alo Sarong menyatakan berlimpah terima kasih atas uluran kasih dari FORKOMA Matim. Bantuan yang diserahkan, demikian Bapak Alo, setidaknya dapat membantu keluarga Bapak Robert beberapa hari ke depan.
Usai menyerahkan bantuan rombongan menikmati kopi. Lalu menuju lokasi wisata Nangarawa. Hampir setengah jam rombongan FORKOMA Matim menikmati desiran angin laut. Puas menikmati pemandangan alam di bibir pantai Selatan itu , rombongan FORKOMA Matim bergerak pulang menuju Borong.
Ketua FORKOMA Matim, Tino Rani, menyampaikan berganda terima kasih bagi seluruh anggota yang terlibat dalam amal bhakti sosial bagi satu keluarga di Nangarawa, baik langsung maupun tidak langsung. Pihaknya tetap mengharapkan kerja sama dan solidaritas nan rekat bagi semua anggota FORKOMA Matim.”Atas nama badan pengurus FORKOMA Matim saya mengucapkan limpah terima kasih bagi anggota yang sudah membantu. Baik dalam bentuk material atau uang pun dalam bentuk doa. Kiranya berkat Tuhan melimpah ke atas kita semua. Terima kasih kerja keras kita hari ini,” katanya. ( klb/Humas FORKOMA Matim)
