Oleh : Bibiana Monika Bumi,S.Pd*
Siapakah kau…
Kuntumku merona
Saat lewati bidukmu…
Bahkan kemudiku
Layu..
Dengan derunya bayangmu..
Bukan Pinishi
Bukan pula Titanic
Tetapi sungguh sekadar ilusi
Yang mengendap jadi prasasti
Kadang mercusuar itu
Mengarah tepat di pualam jiwa
Bertahta di kalbu
Yang tak mungkin kurengkuh. (*)
