SEMARANG, DENORE.ID—Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, melalui Wakil Gubernur, Yoseph Nai Soi, mendatangi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan jajaran pengurus KONI setempat, Senin (14/2/2022). Tujuannya meminta dukungan agar menjadi tuan rumah pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang bakal digelar tahun 2028 mendatang. Saat mendatangi Pemprov Jawa Tengah Wagub Nai Soi didampingi, Ketua Bidang Organisasi KONI NTT, Frits Bria Seran, Wakil Bendahara, Riky Kasematan, dan Kepala Badan Penghubung NTT, Donald Izaac.
“Kami dari NTT datang khusus ke Jawa Tengah untuk minta dukungan jadi tuan rumah PON ke-XXII tahun 2028 mendatang. Kami tempuh pendekatan ini mengingat historisnya. Di mana PON pertama tahun 1984 berlangsung di Kota Solo, Jawa Tengah. Pendekatan yang kami lakukan ini sebagai bentuk apresiasi juga,” tegas Wagub Nai Soi.
Lebih lanjut Ketua KONI NTT ini, menjelaskan mengacu konsep wawasan Nusantara, maka NTT minta agar setelah PON ke-2021 di Papua- ujung timur dan PON ke- XXI tahun 2024 berlangsung di Aceh dan Sumut, ujung Barat Indonesia. Sedangkan PON ke-XXII diadakan di ujung Selatan. Empat tahun kemudian di Utara Indonesia. Kebijakan ini juga berdasarkan adanya kepentingan geopolitik dan geostrategis yang harus dipertimbangkan. Yaitu ada Sabang dan Merauke, ada Miangas dan Rote.
Menanggapi hal itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan Pemprov Jawa Tengah siap dukung NTT dan NTB sebagai tuan rumah PON XXII. “Jateng mendukung penuh Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat sebagai tuan rumah. Saya akan sampaikan dukungan saya melalui channel YouTube. Patut saya katakan NTT dan NTB itu adalah saudara kamu juga,” jelasnya.
Pranowo, mengatakan sesungguhnya Jateng dan DIY siap ikut juga biding bulan April nanti. Sebab PON ke- XX menyerahkan sepenuhnya kepada Papua-ujung Timur. Namun lantaran ada permintaan dari Kakak Josef (Wagub NTT) yang datang langsung dan dengan mempertimbangkan pemerataan kesempatan, maka untuk kedua kalinya kami mengalah untuk sesama saudara dari bagian Timur.
Kecuali itu, Gubernur Ganjar, juga meminta agar Pemprov NTT dan NTB memperhatikan sarana atau pembangunan venue PON 2028 nanti. “Olahraga tidak sekadar prestasi, tapi juga harus menjadi industri. Apalagi saudara-saudara dari Timur Indonesia memiliki potensi besar di bidang olahraga. Penting mempertimbangkan sport science agar para atlet harus bisa training sampai ke luar negeri agar matang persiapannya. (Humas Pemprov NTT/Advetorial)
