BORONG, DENORE.ID—Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (PPO) Kabupaten Manggarai Timur menggelar expo pendidikan, Senin (28/11/2022). Expo pendidikan yang berpusat di Aula Bupati Manggarai Timur itu bertujuan memberi informasi sejauhmana kegiatan inovasi merdeka belajar di sekolah-sekolah. Ada tiga mata acara dalam kegiatan itu yakni, gelar karya guru penggerak, talk show dan pertunjukan seni dan kreativitas peserta didik.
Expo pendidikan tingkat Kabupaten Manggarai yang berlangsung satu hari penuh tersebut dikemas bertepatan HUT ke-15 Kabupaten Manggarai Timur, 23 Nopember 2022 lalu. Aktor utama yang mengelobarasi expo pendidikan Manggarai Timur yaitu, Kabid Pendidikan Dasar PPO Manggarai Timur, Bruno Ismail, Kabid Pendidikan Menengah PPO Matim, Vinsen Tala, didukung penuh jajaran panitia PPO Matim.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Tim Kemendiknasristek RI, Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas dan sejumlah guru penggerak. Ada 58 mata acara dari beberapa sekolah mulai tingkat TK, SD, SMP dan beberapa peserta dari SMA.
Pantauan Denore.id acara dibuka dengan prosesi pembukaan dan dilanjutkan talkshow menampikan bebarapa pembicara. Yaitu, Bupati Manggarai Timur, Agas Anderas, Ketua Komisi C DPRD Matim, fasilitator guru penggerak, Dr. Manto Tapung, Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Katolik St. Paulus Ruteng, Pater David Jerubu, SVD dan Santo Petrus dari koordinator bidang pendidikan WVI Regional NTT.

Usai talkshow diteruskan pementasan seni dan kreativitas siswa peserta merdeka belajar. Ada 58 mata acara yang ditampilkan. Penampilan peserta sangat memesona karena inovasi yang mereka tampilkan berasal dari minat bakat peserta didik. Hanya saja alokasi waktu perlu mendapat perhatian serius agar semua peserta diberi porsi waktu yang sama. Sebab dari sekian mata acara yang disiapkan, salah satu peserta dari SMA Negeri 3 Borong batal ditampilkan. Pembatalan tersebut lantaran misunderstanding. Terhadap kekilafan tersebut panitia mengakui akan memperbaikinya.
Meski demikian expo pendidikan tahun 2022 ini, telah memberi ruang kepada peserta didik untuk mengekpresikan diri terkait implementasi program merdeka belajar. Penampilan peserta menggambarkan secara jelas sejauhmana inovasi dan kreativitas siswa peserta merdeka belajar. Hanya saja harus diakui, para peserta menampilkan secara prima hasil kreativitas mereka seraya mengharapkan expo pendidikan tingkat Kabupaten Manggarai Timur menjadi program wajib tahunan.

Meski berlangsung aman dan peserta dapat menampilkan secara maksimal kreativitasnya, terbalut juga raut kecewa. Umumnya dari sejumlah guru penggerak. Sebab gelar karya yang mereka tampilkan kurang mendapat respon dari jajaran pegawai di Lehong. Padahal expo pendidikan berpusat di Lehong dengan harapan mendapat dukungan penuh dari pegawai di Lehong. Sehingga gelar karya yang dipamerkan tersebut mendapat pasaran dari para pengunjung. Apalagi disatukan dengan momen HUT ke 15 Pembentukan Kabupaten Manggarai Timur. Namun harapan itu tidak tergapai lantaran minimnya pengunjung.
Kecuali Bupati Manggarai, Agas Andreas, Sekda Boni Hasudungan didampingi Kadis PPO Basilius Teto dan Sekretaris Dinas PPO, Rofinus Hibur Hijau, mendatangi arena pameran karya guru penggerak. Selain itu sesama guru penggerak dan beberapa pelajar mengunjungi arena yang disiapkan tersebut.
Sebelumnya anggota Tim Kemendiknasristek RI, pada kesempatan memantau implementasi kegiatan merdeka belajar di beberapa sekolah di wilayah Manggarai Timur menyatakan aplaus luar biasa. Sebab semenjak digulirkan Kurikulum Merdeka Belajar, Manggarai Timur termasuk daerah yang sangat serius menerapkan program tersebut. Hal ini dapat terukur dari, aneka pentas yang ditampilkan peserta didik di sekolah-sekolah dan gelar karya guru penggerak yang ditampilkan dalam expo pendidikan. Kecuali itu diharapkan aspek positip inovasi dan kreativitas siswa terus digalahkan agar siswa dapat mewujudkan dirinya. Terutama minat bakatnya. (Denore.id)
