google.com, pub-6484823448236339, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Tantangan Pembelajaran Online

Kristiana Mensia Joita

 Oleh  Kristiana Mensia Joita*

Dua tahun terakhir, Indonesia dilindas wabah penyakit  Virus Corona. Penyakit global itu menelan banyak korban, baik manusia maupun kehidupan sosial dan ekonomi. Tidak itu saja. Bidang lain pun mendapat imbasnya. Tak ketinggalan  di bidang pendidikan dan pembelajaran siswa siswi. Corona membuat sendi kehidupan manusia terkoyak.  Khusus di bidang pendidikan, pemerintah mengambil kebijakan pembelajaran  secara daring ( dalam jaringan ). Pembelajaran dengan sistim ini menuntut  semua pelajar untuk bisa menyesuaikan diri agar kegiatan belajar berjalan dengan baik.

Namun dalam pelaksanaanya banyak tantangan baik bagi guru,  siswa maupun  orang tua. Tantangan besar bagi guru, di mana  guru dituntut untuk bisa mengelola dan mendesain medi pembelajaran. Terutama memahami penggunaan aplikasi WhatsApp dan google clasroom untuk mengumpulkan tugas dan aplikasi zoom dan google meet sebagai ruang dalam pembelajaran online.

Tidak hanya guru, siswa pun demikian. Banyak tantangan, di mana  siswa dituntut untuk bisa menggunakan hp sebagai media  pembelajaran. Siswa  juga  dituntut untuk belajar mandiri dan bisa memahami setiap materi dan tugas yang diberikan oleh guru tanpa adanya penjelasan dari materi dan tugas tersebut. Kondisi ini menyebabkan banyak siswa yang mengeluh dan tidak bersemangat  dalam melaksanakan belajar online  itu.

Hal yang sama juga dialami orang tua. Mereka harus terlibat dalam pembelajaran anak. Orang tua harus banyak meluangkan waktu bersama anak  untuk membimbing  mereka dalam belajar, membantu mengerjakan tugasnya , dan orang tua dituntut untuk menyediakan media pembelajaran seperti hp dan laptop . Pada situasi seperti ini orang tua sangat dibebankan, karena mereka harus mampu membagi waktu untuk  mengerjakan pekerjaan rumah dan  membimbing anak dalam belajar.

Karena itu  kita harus mampu mengatasi masalah tersebut dengan cara menaati protokol kesehatan yang sudah ditetapkan  pemerintah yakni mencuci tangan dengan sabun, memakai masker , jaga jarak dan hindari kerumunan. Hal itu bertujuan  membatasi penyebaran  virus Corona. Jika sudah  bisa teratasi, maka segala aktivitas atau kegiatan kita berjalan normal dan kegiatan  tatap muka  dalam pembelajaran bisa berlangsung kembali. (*)

Penulis Mahasiswi Unika St. Paulus Ruteng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: