Tarian Caci Manggarai

Oleh; Vemilia Jenau

Kelas IX B SMP Negri 5 Borong

Salah satu kegiatan cerlang budaya di SLTP Negeri 5 Borong adalah tarian caci. Tarian ini dipentaskan bersama SMP Negeri 3 Borong yang berlangsung 8-9 September 2022. SMP Negeri 3 Borong sebagai meka landing atau tamu yang diundang.

Kami mementaskan tarian caci selama dua hari. Sementara pada malam hari diisi dengan kegiatan danding bersama. Pada kesempatan ini saya ingin menjelaskan tentang tarian caci.

Seturut penjelasan orang tua, Tarian  Caci merupakan salah satu jenis tarian tradisional  yang dikenal luas masyarakat di Manggarai. Tarian ini  khusus  bagi kaum laki-laki. Di sana ada adu nyali dan ketangkasan bela diri.

Karena itu tidak semua pria bisa bermain tarian caci, hanya mereka yang memiliki bakat atau kebiasan sering tampil. Meski lebih menekankan uji ketangkasan, tetapi mengandung nilai kebudayaan.

Tarian Caci  terdiri dari dua kata, yakni, Ca”  yang artinya satu dan “Ci” yang berarti  uji. Sehinga secara lurus caci bermakna ujian satu lawan untuk membuktikan siapa yang lebih tangkas. Siapa yang bisa lindungi diri saat adu caci itu.

Tarian Caci  selalu dibawakan para pemuda setempat sebagai ajang menempa diri agar memiliki semangat sportivitas dan mengendalikan emosi.

Pentas tarian caci SMPN 5 Borong versus SMPN 3 Borong. foto/dok/Dapur Ilmiah SMPN 5 Borong

Biasanya, meski terkadang luka akibat pentas Tarian Caci cukup banyak pada tubuh pemainnya, tetapi tidak ada dendam. Atau berusaha balas di luar arena. Persahabatan dan kekeluargaan tetap terpelihara dengan baik.

Ada beberapa perlengkapan Tarian Caci di antaranya,  satu panggal.  Berfungsi melindung kepala. Terbuat dari  kulit kerbau, dilapisi kain khas adat Manggarai dan dihiasi ornamen renda dan manik-manik. Bentuknya  segi empat dan pada bagian atas seperti tanduk kerbau  berhiaskan bulu ekor Kambing.

Kedua, Nggorong. Nggorong terbuat dari logam dan diikatkan pada pinggang pemain tarian caci..Fungsi Nggorong menambah keindahan pesona. Karena bunyinya nyaring saat  peemain bergerak atau memperagakan seni tarian. Ketiga  Lipa Songke. Lipa Songke berupa kain sarung warna hitam yang bersulam khas Manggarai. Kain Songke yang dikenakan saat bermain caci hanya sebatas lutut.

Empat Tubi Rapa. Tubi Rapa adalah perhiasan manik- manik yang dikenakan pada wajah yang diikat bersama destar. Destar adalah pakian adat laki-laki. Bentuknya mirip dengan sapu dan dipaki dengan cara dililit pada kepala berfungsi sebagai pelindung wajah. Lima Selendang. Selendang diikat pada pinggang. Selendang berupa kain tenun khas Manggarai. Enam Ndeki merupakan aksesoris yang terbuat dari bulu ekor kambing. Fungsinya sebagai pelindung punggung. Pemain tarian caci wajib menggunakan celana panjang warna putih.

Sebelum pertunjukan caci diadakan acara  adat  kepok. Setelah acara  kepok  anggota penari caci  berada di lapangan untuk memulai pagelaram tarian caci. Saat gong dan gendang dibunyikan semua penari caci bebas mengekspresikan seni menari atau lomesnya. Tetapi mereka masih berada di tempat masing-masing.

Seorang laki- laki yang berperan  untuk pukul  disebut paki akan berusaha memecut lawan dengan pecut yang terbuat dari kulit kerbau yang  dikeringkan. Pegangan pecut juga terbuat dari lilitan kulit kerbau. Di ujung pecut diikat  kulit kerbau yang sudah diiris tipis tapi keras yang sering disebut lempa atau bisa pakai lidi enau yang masih hijau disebut pori.

Laki-Laki yang bertarung sebagai penangkis  disebut ta’ang  Menangkis lecutan pecut lawan dengan perisai yang disebut nggiling dan busur dari bambu berjalin rotan yang disebut agang. Perisai berbentuk bundar, berlapis kulit kerbau yang sudah dikeringkan. Perisai dipegang dengan sebelah tangan, sementara tangan yang satunya lagi memegang busur penangkis.

Yang kena dan terluka bukan menjadi alasan untuk balas dendam di luar arena.Karena luka yang dialami  dikagumi sebagai mambang keperkasaan dan kejantanaan seorang pemain caci.

Dalam permainan caci tidak mementingkan siapa yang kalah dan siapa yang menang. Tetapi keindahan dan seni yang diutamakan sehingga kekeluargaan tetap dijaga. Bahkan bersalaman seperti biasa. Setelah bermain caci, berteman biasa, bahkan di arena caci memperkuat tali persaudaraan dan  persahabatan.

Permainan caci merupakan suatu momen budaya yang sifatnya suka cita dan dirayakan dalam ritual adat khusus. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: