BORONG, DENORE.ID- Setelah sepuluh tahun bertahan dengan akreditasi predikat C, akhirnya tahun 2023 ini SMA Negeri 1 Poco Ranaka mendapat kesempatan emas. Di mana Tim Asesoar Badan Akreditasi Nasional (BAN) berkunjung ke sekolah itu. Tujuanya meninjau secara dekat keelayakannya serta memeriksa berkas adminisitrasi persyaratan. Menyambut kedatangan tim lembaga SMA Negeri Poco Ranaka siap luar dalam.
Untuk diketahui SMA Negeri 1 Poco Ranaka, berdiri tahun 2005. Mula-mula kegiatan pembelajaran dilaksanakan di SMPN 1 Poco Ranaka dan SDK Mano II. Baru pada tahun pada 2006 menempati gedung sendiri. Sekolah ini berlokasi di Mano, Jalan Trans Flores Ruteng-Borong, KM 14 Kelurahan Mandosawu Kecamatan Lamba Leda selatan, Kabupaten Manggarai Timur. Batas-batas lahan sekolahnya, Timur berbatasan dengan Puskesmas Mano, Barat dengan SDK Mano II, Selatan dengan pemukiman penduduk, Utara dengan jalan raya. Secara administrati SMA Negeri 1 Poco Ranaka yang lazin disebut Smanasa Pora ini ber- NPSN: 50308597. E-mail : sman1pocoranaka@gmail.com dan website : sman1pocoranaka.sch.Id. Sejak tahun pelajaran 2007/2008-2022/2023, lembaga ini memiliki tiga jurusan yaitu IPS,IPA dan BAHASA.
Untuk pertama kalinya, tahun 2013, lembaga ini terakreditasi oleh team asesor Provinsi NTT dengan nilai C. Pemberlakukannya selama empat tahun. Terhadap hasil itu, lembaga menerima dengan lapang dada, mengingat masih banyak kekurangan di segala aspek penilaian. Sadar akan hal itu, maka guru, tenaga kependidikan serta semua komponen terkait mulai berbenah diri sambil merancang persiapan lebih maksimal menyongsong akreditasi tahun 2017.
Maka awal tahun pelajaran 2016/2017, lembaga menyiapkan segala sesuatu sesuai tagihan delapan standar pendidikan. Para guru, pegawai, dan peserta didik mulai bekerja dan bertanggung jawab atas apa yang dikerjakannya. Namun di tengah semangat menggebu-gebu dari para guru dan pegawai, lembaga mendapat tantangan yang cukup berat. Di antarnya salah satu persyaratan yang dimasukan ke SISPENA tidak ada. Hal itu disebabkan lembaga tidak mengantongi SK pendirian sekolah dan SK izin operasional sekolah.
Terhadap persoalan tersebut, berbagai upaya ditempuh untuk mendapatkannya, namun tetap gagal. Hal itu disebabkan berbagai soal yang mengakibatkan tidak ada titik temu solusinya. Konsekuensinya sejak tahun 2017-2022 SMANSA PORA tidak terakreditasi dan bertahan dengan nilai C. Lembaga sungguh menyadari resiko ketiadaan status akreditasi, di mana sala satunya output SMANSA PORA sedikit saja diterima pada seleksi BIDIK MISI (Bea siswa) perguruan tinggi.
Sebagai sekolah pertama dan sekolah induk Negeri di Kecamatan Poco Ranaka, kondisi ini , patut disesalkan jika SMANSA PORA tetap bertahan dengan label no acreditaced. Maka seiriring kehadiran pemimpin baru SMANSA PORA, Bapak Ferdinandus Fifardin, S.Pd, semangat dan gebrakan baru juga tertanam pada setiap guru dan pegawai. Bapak Kepsek hadir dengan spirit baru perubahan dan peningkatan mutu pendidikan. Bermodalkan tagline “ SMANSA PORA, MAJU BERSAMA, HEBAT SEMUA” Kepsek Ferdi menggerakan seluruh komponen . Menjadikan fondasi atau roh tagline tersebut dari perjuangan bersama. Langkah awal yang beliau gerakan ialah menata halaman depan kantor SMANSA PORA. Dari penampilan biasa-biasa saja menjadi luar biasa, membuat pengunjung sekolah cukup betah bersenda gurau di teras kantor sekolah seraya menikmati rona dan pesona bunga-bunga.
Selain memoles lingkungan fisik sekolah, Bapak Ferdi juga memoles SDM guru,pegawai dan siswa. Khusus untuk point ini, memoles dalam pengertian segala kemampuan, minat, bakat, dan kompetensi guru dan pegawai diekplorasi kembali, direfresh. Para guru dan pegawai diberi ruang untuk bisa mempertanggung-jawabkan apa yang harus dikerjakan. Dari titik inilah kami menyatu dalam ruang kolaborasi sehingga segala rencana dapat terwujud dengan baik. Kami bergandengan tangan, bekerja keras meningkatkan mutu lembaga pendidikan tercinta ini. Salah satu implementasinya menuntaskan pekerjaan rumah tahun 2017 lalu, mensiasati SK pendirian dan izin operasional sekolah. Dengan diterbitkannya rekomendasi dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, memudahkan lembaga mengisi SISPENA sehingga pusat merekomendasikan bahwa tahun 2023 SMANSA PORA bisa diakreditasi.
Menyambut hal itu persiapan demi persiapan digumuli. Sesuai juknis pusat lembaga bekerja dalam empat (4) komponen besar. Keempat komponen yang dimaksud yakni komponen proses pembelajaran, komponen mutu lulusan, komponen standar pembiayaan dan komponen manajemen sekolah. Masing-masing komponen mempunyai satu koordinator. Kami bekerja dalam team, mengusung prinsip kolektik kolegial. Masing-masing team memiliki strategi kerja berbeda-beda. Ada yang langsung gass pool, ada yang serius 100%, ada yang santai tapi kemudian huru-hara dan lain sebagainya. Intinya metode dan strategi boleh berbeda tapi endingnya beres.
Setelah menanti lama, akhirnya SMANSA PORA mendapat jadwal visitasi per tanggal 24-25 Mei 2023. Kami tidak sabar lagi menerima team asesor. Sebab dengan optimisme tinggi kami sudah siap diakreditasi. Kepercayaan diri itu terlahir dari buah kerja keras kami. Siswa-siswi juga demikiaan, mereka begitu antusias menyongsong team asesor. Setiap kelas sudah siaga, dibawah koordinasi OSIS. Waktunya tiba, 24 Mei 2023, SMANSA PORA menyambut team asesor.
Penyambutan sangat meriah, mulai dari atraksi drum band sekolah, pagar betis, pengalungan sampai pada kepok tiba. Penulis menangkap aura keceriaan kedua asesor tersebut, beberapa kali mengumbar senyum ke cameramen. Demikian pula dengan bapak korwas dikmen dan apak kepsek yang datang bersama asesor tersebut.
Rangkaian kegiatan akreditasi pun dimulai dengan observasi lingkungan belajar. Setelah itu dilanjutkan wawancara beberapa stakeholders termasuk Osis. Proses intervieuw berlangsung lancar, aman, dan sangat cair. Pewawancara dan terwawancara sama-sama cair dan enjoyable, ini terjadi karena representasi kenyataan real di lapangan. Seusai lunch,-makan siang kegiatan pertanggungjawaban masing-masing kelompok ( komponen) dimulai. koordinator team bersama anggotanya standby di tempat masing-masing. Di meja penuh dengan bahan/modul bukti fisik dari apa yang telah diupload pada SISPENA. Penulis mengamati bahwa masing-masing kelompok sudah siap mempertanggungjawabkan semua dokumennnya.
Asesor mulai membuka jurusnya, ketika berhadapan dengan laptopnya masing-masing. Suasana heningpun tercipta. Di kepala kami mulai berandai-andai pertanyaan apa yang bakal dilontarkan asesor. Mampukah kami menjawab pertanyaan itu, dan lain sebagainya. DAN ternyata apa yang kami pikirkan, kami andaikan melenceng jauh dari kenyataan. Asesor hanya minta tunjukkan bukti fisik dari apa yang telah kami upload. Masing-masing kelompok dapat menunjukkan bukti fisik itu,membuat para asesor tidak berkerut dahi dan menyita banyak waktu. Pada closing statement, mereka menyampaikan apresiasi kepada semua kelompok yang disambut uplaus meriah dari semua guru dan pegawai seruangan akreditasi. (Kornelis Masri, S.Pd)
