google.com, pub-6484823448236339, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Wajah Pendidikan di Manggarai Timur semakin Tampan, Brilian dan Bermartabat

Oleh: Ino Sengkang*

Sistem pendidikan Indonesia saat ini sudah dan sedang  menerapkan kurikulum merdeka belajar. Kurikulum merdeka belajar juga melahirkan banyak program-program inovasi. Seperti program sekolah penggerak, program guru penggerak, program profil pelajar pancasila, dan lain sebagainya. Semua program tersebut tentunya demi mengasah dan meningkatkan  kompetensi profesi guru serta menjaga ekosistem pendidikan yang berkualitas.  Pendidikan yang berkualitas mampu mencetak generasi kreatif, inovatif, tampan, brilian dan bermartabat. Oleh karenanya,  pendidikan berkualitas merupakan komponen yang sangat penting untuk diperhatikan oleh semua stakeholder pendidikan baik dari pusat hingga tingkat kabupaten, termasuk Manggarai Timur. 

Menyambut langkah strategis tersebut, dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga kabupaten Manggarai Timur menyelenggarakan  “Festival Panen Karya”  Lokakarya 7 oleh para guru penggerak angkatan ke-4 yang difasilitasi oleh Balai Guru Penggerak (BGP) provinsi NTT bertempat di aula hotel Embun Pagi Kecamatan Borong Kabupaten Manggarai Timur, pada Minggu (16/10/2022).  

Mengakui  Festival Panen Karya hasil praktik baik karya guru-guru penggerak dari angkatan pertama hingga angkatan ke empat pada lokakarya 7 sejak 11  Oktober 2021 hingga 16  Oktober 2022, dihadapan peserta Agas Andreas S. H., M. Hum mengapresiasi langkah baik dari Dinas PPO Manggarai Timur yang telah berkolaborasi dengan Balai Guru Penggerak provinsi NTT. Menurut bupati Ande, rekam jejak dinas PPO MaTim terus dipantau, sudah banyak melahirkan inovasi mengejutkan di bidang pendidikan Manggarai Timur. “Saya bangga dan apresiasi kepada PPO MaTim beserta seluruh jajarannya yang sudah bergerak, bekerja semaksimal mungkin walaupun di tengah tantangan pandemik covid 19 dan berbagai tantangan inflasi ekonomi lainnya., terimakasih juga kepada ibu Rohani Magdalena Sinaga,.S. Pd serta 8 orang tim BGP provinsi NTT yang sudah datang dan semoga jangan bosan-bosan berbagi berbagai praktik baik bagi calon guru penggerak di Manggarai Timur, ” ungkap bupati Ande

Selanjutnya, kepada 75  calon guru penggerak (CGP) angkatan ke 4, bupati Ande memberi pesan agar hindari kata tidak bisa sebelum melakukan sesuatu. Mengikuti setiap proses dengan baik, sabar dan tabah. Saling memotivasi. Kerja dalam tim. Serta terus mendidik siswa-siswi sesuai dengan talenta masing-masing. Kepada satuan pendidikan dari PAUD, TK, SD dan SMP untuk membangun ekosistem belajar di sekolah baik antara kepala sekolah, guru-guru, peserta didik dan masyarakat. “Proses yang baik pasti hasilnya baik pula. Utamakan kualitas SDM dan ikuti kegiatan ini dengan sukacita, ” pungkas bupati Ande. 

Senada dengan bupati Ande, Dinas PPO Kabupaten Manggarai Timur, Rofinus Hibur Hijau S.Pd,. M. Pd diawal sambutannya menyampaikan apresiasi dan bangga kepada Balai Guru Penggerak (BGP) provinsi NTT yang telah memfasilitasi hingga rela datang di Manggarai Timur untuk melaksanakan kegiatan bersama 75 calon guru penggerak (CGP) dengan kegiatan kelas berbagi dan festival panen karya. Apresiasi yang sama juga kepada 12 pengajar praktik program guru penggerak yang sudah satu tahun terus mendampingi guru-guru penggerak hingga ke seluruh pelosok Manggarai Timur di Elar Selatan. 

“dengan sangat bangga saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi saya untuk ke- 12 Pengajar Praktik yang sudah melakukan pendampingan individu terhadap calon guru penggerak selama kurang lebih 5 hari terhitung mulai tanggal 10 hingga 14 Oktober 2022. Terimakasih atas perjuangan kalian yang dengan gigih menjumpai guru- guru kita dengan topografi yang menantang dan cuaca yang kurang bersahabat. Semoga perjuangan kalian membawa berkat bagi Bapak/ Ibu dan keluarga. Ucapan terima kasih dan apresiasi yang sama saya tujukan untuk  75 orang calon guru penggerak yang hari ini hadir di sini. Kalian semua sungguh luar biasa karena telah berhasil melewati tahapan dan proses yang cukup panjang dan menantang. Sampai dengan sekarang saya belum mendapat informasi kalau ada calon guru penggerak yang mengundurkan diri. Kalian sudah menunjukan komitmen yang luar biasa untuk menjadi pendidik yang handal dan selalu menjadi yang terbaik dalam memberi motivasi bagi teman pendidik lainnya di sekolah masing- masing. Semoga pendampingan individu yang sudah berjalan selama 5 hari oleh pengajar praktik kalian masing- masing membawa semangat dan inovasi baru bagi Bapak/ Ibu calon guru penggerak dan rekan kerja kalian di sekolah,” cetus Sekdis PPO Rofi 

Suara sambutan sekdis Rofy Hibur Hijau menggelegar mengalahkan dentuman ombak pantai Cepi Watu namun buih pesan bijaknya menukik halus sampai ke hati peserta kegiatan. Hingga pada akhir sebelum sambutannya selesai, sebuah harapan sekaligus doa terungkap dari hatinya “Semoga hari ini menjadi banyak ide- ide bagus dari Bapak Ibu sekalian, membuat tampilan wajah Pendidikan di Manggarai Timur semakin tampan. 

Saya terpikat dengan kalimat penutup sambutan sekdis PPO Matim. Rasa terpikat itu menjadi cikal bakal saya menyematkan tulisan ini dengan judul “Wajah Pendidikan di Manggarai Timur semakin Tampan, Brilian dan Bermartabat. 

Wajah Pendidikan Tampan, Brilian dan Bermartabat

Semua orang tentunya punya wajah. Wajah atau muka menurut KBBI edisi V berarti bagian depan dari kepala, roman muka, atau gambaran, corak. Tampan berarti elok (rupanya, sikapnya, bentuknya), gagah, cocok, patut. Sedangkan Brilian berarti pandai sekali, cemerlang, hebat. Martabat berarti tingkat harkat kemanusiaan, harga diri. Namun berbicara tentang “wajah” dalam pengertian yang luas, saya mengamini Filsuf Prancis Emanuel Levinas (1906-1995) menurutnya, wajah bukan sebatas bagian tubuh. Wajah adalah situasi apa saja yang selalu menuntut sikap tanggungjawab moral etis akan keberadaan ‘yang lain’. 

Hemat saya, harapan dan doa dari sekdis PPO Rofy Hibur Hijau tentunya merupakan hasil refleksi panjang dimana wajah pendidikan secara global, nasional hingga pelosok daerah di dua tahun terakhir sempat penuh borok akibat pandemik covid 19.  Maka, selaras dengan Levinas untuk memulihkan situasi  wajah pendidikan di Manggarai Timur butuh tanggung jawab moral bersama semua pihak baik pemerintah daerah, maupun stakeholder pendidikan, hingga praktisi pendidikan untuk bersama sama mencintai, membela, mendukung, berkorban serta berbagi secara aktif dan proaktif demi menata wajah pendidikan menjadi model yang tampan, brilian dan bermartabat bagi generasi Manggarai Timur ke depannya. 

Ibarat Molas Komba yang sedang merias wajah pengantin menjadi ratu & raja sehari, dinas PPO Matim setiap hari terus tergerak, bergerak dan menggerakkan, menata semua stakeholder pendidikan, dari TK, SD, SMP & SMA, komunitas literasi, pegiat literasi, pemerhati budaya membangun sinergitas dan kolaborasi dengan semua pihak demi menciptakan wajah pendidikan yang berkualitas, holistik dan merdeka serta tampak tampan kembali seperti yang diimpikan bapak pendidikan nasional KHD serta serentak bergerak wujudkan merdeka belajar yang dipopulerkan oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makarim. 

Melihat kenyataan itu, sepadan dengan pemikiran Filsuf Cina, Confucius (551-479 SM) perjalanan seribu  mil dimulai dengan langkah pertama. Setapak demi setapak pemerintah daerah kabupaten Manggarai Timur dalam hal ini Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) terus berkiprah, berbenah, terbuka hati dalam memajukan serta meningkatkan kualitas SDM sesuai amanah UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa demi mewujudkan wajah pendidikan di Manggarai Timur yang semakin tampan, brilian dan bermartabat bagi generasi, salah satu penampakan wajah pendidikan tersebut yakni terselenggaranya kelas berbagai dan festival panen karya oleh ke 75 calon guru penggerak. Hasilnya memang sangat luar biasa. Setiap pajangan di stand pameran adalah karya nyata bahwa calon guru penggerak sungguh memaknai panggilan hidupnya sebagai guru ‘digugu dan ditiru’ oleh peserta didiknya di sekolah. 

Sungguh, rahmat bekerja dalam proses, Lebih dari itu, media Denore. id dalam diam nan sunyi merekam jejak pergerakan pendidikan Manggarai Timur, membungkus dan membingkai dalam narasi-narasi yang bakal abadi dikenang generasi. Banyak prestasi yang sudah dipublikasikan. Ada juga apresiasi yang tidak luput dari kritik membangun pun digelontorkan. Seperti expo pendidikan, sekolah penggerak di Manggarai Timur, guru penggerak, instrumen pembelajaran berbasis digital, kurikulum muatan lokal, pembinaan literasi, hingga pada panen raya karya yang diikuti 140 peserta dan lain sebagainya.  

Semua jejak sejarah itu harapanya terus tergerak, bergerak dan menggerakkan hingga melahirkan ide-ide brilian dan bermartabat dari semua pelaku pendidikan untuk kemajuan SDM generasi Manggarai Timur menuju generasi emas 2045. 

Penulis adalah Ketua FTBM Manggarai Timur, penulis buku dan pegiat literasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: